REVITALISASI JEMAAT SEBAGAI BAIT ALLAH YANG HIDUP DALAM 1 KORINTUS 3: 16 - 17 DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP DINAMIKA SPIRITUALITAS JEMAAT
Keywords:
Revitalisasi; Jemaat; Bait Allah; Identitas Rohani; Pertumbuhan SpiritualAbstract
Penelitian ini mengeksplorasi konsep jemaat sebagai Bait Allah yang hidup berdasarkan 1 Korintus 3:16–17 dan menelaah relevansi serta implementasinya dalam konteks spiritualitas jemaat masa kini. Rasul Paulus menegaskan bahwa jemaat bukan sekadar kumpulan individu yang beribadah bersama, tetapi merupakan komunitas kudus tempat kediaman Roh Kudus. Setiap anggota jemaat dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, baik secara pribadi maupun komunal, sebagai wujud identitas mereka sebagai Bait Allah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur dan wawancara dengan pendeta serta anggota jemaat, penelitian ini bertujuan memahami sejauh mana kesadaran teologis mengenai identitas sebagai Bait Allah memengaruhi dinamika pertumbuhan rohani, kekudusan, dan kehidupan bersama dalam jemaat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa masih banyak jemaat yang belum memiliki pemahaman teologis yang mendalam mengenai identitas rohaninya, sehingga kehidupan spiritual kerap terfragmentasi dan komitmen terhadap kekudusan bersama menjadi lemah. Namun, melalui upaya revitalisasi yang disengaja—terutama melalui pengajaran Alkitab, program pemuridan, serta teladan hidup kudus dari para pemimpin—jemaat dapat mengalami pembaruan rohani yang memperdalam kesadaran identitas rohani dan memperkuat kesatuan mereka dalam Kristus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa revitalisasi spiritual bukanlah sekadar program jangka pendek, melainkan sebuah komitmen terus-menerus untuk menghidupi kebenaran sebagai Bait Allah. Kebenaran ini mengundang setiap anggota jemaat untuk merespons dengan hormat, tanggung jawab, dan kedewasaan rohani dalam kehidupan sehari-hari.