ILMU TEOLOGI MENURUT MARTIN HEIDEGGER
Keywords:
Filsafat, Teologi, Fenomenologi, Martin HeideggerAbstract
Artikel ini merupakan sebuah analisa kritis mengenai esai Heidegger, “Fenomenologi dan Teologi”. Bagian pertama, saya akan memperkenalkan prinsip utama Heidegger, berdasarkan ‘positum’ yang terberi, yaitu iman, sebagai pengetahuan positif. Sebagai pengetahuan positif, maka, teologi memerlukan filsafat sebagai penjelasan konsep utama. Bagian kedua berisi keberatan mengenai pemikiran Heidegger terutama berdasarkan pertimbangan bahwa iman bukanlah ‘positum’, tetapi mengikuti tradisi Yahudi, yaitu pertemuan pribadi dengan Tuhan. Selanjutnya, saya akan menunjukkan bagaimana filsafat Heidegger sudah berakar dalam pertanyaan Judeo-Christian mengenai de rerum origination radicale yang dirumuskan oleh Leibniz, “mengapa ada sesuatu daripada tidak ada sama sekali?” Dibagian ketiga, saya akan menempatkan esai Heidegger di dalam konteks perkembangan pemikirannya. Di bagian akhir, saya akan menawarkan pertimbangan yang sederhana berdasarkan pengaruh Heidegger di bidang teologi. Bahwa Heidegger sudah menunjukkan kepada kita bahwa kebenaran mencakup iman bukan berarti jawaban untuk semua pertanyaan.