Tinjauan Teologis 1 Petrus 3:15 Dalam Memberikan Pembelaan Iman Kristen Dan Amanat Agung Yesus Melalui Media Youtube
DOI:
https://doi.org/10.71055/jtr.v10i2.132Keywords:
Apologetika; Iman Kristen; Amanat Agung; Media YoutubeAbstract
Kegiatan apologetika akhir-akhir ini sangat marak dalam berbagai aktivitas pewartaan dalam berbagai platform media sosial. Bermutu atau tidaknya kegiatan apologetika yang dijalankan, sangat ditentukan oleh pemahaman mengenai apologetika itu sendiri dalam kaitannya dengan pesan Amanat Agung, Yesus Kristus. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengkaji masalah apologetika Kristen yang beredar dan berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa apologetika Kristen yang berkembang di tengah masyarakat dalam kaitannya dengan Amanat Agung di media sosial khususnya Youtube, cukup beragam. Di antaranya, pemahaman yang nampaknya masih terbatas dari para apologet sendiri. Di sisi lain partisipasi umat dalam berbagai bentuk seperti finansial atau materi ini seperti sumbangan, partisipasi masyarakat dalam bentuk ide, pikiran, pendapat dan gagasan, partisipasi masyarakat dalam bentuk pengambilan keputusan yaitu dilakukan dengan cara melibatkan masyarakat secara langsung untuk ikut berperan aktif dalam penyusunan atau pemberi masukan dalam penyusunan materi bagi kegiatan apologetika menunjukkan bahwa apologetika sangat diperlukan dewasa ini. Adapun mutu kegiatan apologetika ini tidak lepas dari berbagai program atau kegiatan yang dilakukan di berbagai kanal Youtube yang dimulai dari perencanaan, evaluasi program hingga tayangnya siaran sesuai jadwal. Mutu apologetika kristen di platform media sosial dapat dilihat dan terbukti dengan tingkat kehadiran yang cukup tinggi pada setiap siaran. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan ini salah satunya ialah pasal penodaan agama. Pasal ini terkesan dijalankan secara tidak adil di negara Indonesia. Penistaan atau penodaan agama merupakan salah satu faktor yang dihadapi oleh apologet dalam menjalan kegiatannya. Singkatnya, kegiatan apologetika memerlukan keseimbangan antara pemahaman dengan praktik. Bahkan, tidak jarang cara komunikasi menentukan keberhasilan kegiatan apologetika Kristen.






